Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengumumkan bahwa Mesir telah mencapai status bebas malaria, menjadi salah satu negara di kawasan Afrika yang berhasil mengatasi penyakit mematikan ini. Keberhasilan Mesir bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari upaya berkelanjutan dalam pengendalian vektor, akses layanan kesehatan yang lebih baik, dan deteksi dini kasus malaria. Melalui berbagai strategi, termasuk program pencegahan yang efektif dan edukasi masyarakat, Mesir menunjukkan bahwa eliminasi malaria dapat dicapai.
Sementara itu, Indonesia masih berjuang melawan malaria, terutama di daerah-daerah endemik di kawasan timur seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur. Meski pemerintah Indonesia telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi penyakit ini, seperti distribusi kelambu berinsektisida dan peningkatan layanan kesehatan, tantangan yang dihadapi tetap signifikan. Akses ke layanan kesehatan yang memadai dan kondisi geografis yang beragam di seluruh nusantara menjadi kendala yang harus dihadapi.
Target pemerintah Indonesia adalah menghapus malaria pada tahun 2030, dengan fokus pada pengurangan kasus di wilayah-wilayah yang paling terdampak. Program nasional yang ada mencakup penyebaran alat diagnostik cepat, penggunaan obat berbasis artemisinin, serta kampanye pencegahan melalui penggunaan kelambu dan pengendalian vektor. Namun, untuk mencapai status bebas malaria, dibutuhkan kolaborasi lintas sektor, peningkatan investasi dalam sistem kesehatan, dan komitmen kuat dari semua pihak terkait.
Berbeda dengan Mesir yang sudah mengumumkan bebas malaria, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan yang lebih rumit. Selain masalah infrastruktur dan akses, keberagaman kondisi lingkungan di berbagai pulau di Indonesia membuat pengendalian vektor menjadi lebih sulit. Kendati demikian, dengan strategi yang tepat dan upaya berkelanjutan, Indonesia memiliki peluang untuk mengikuti langkah Mesir dalam menghapus malaria di masa depan.
Peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan malaria dan penguatan sistem kesehatan untuk mendeteksi serta mengobati kasus secara dini menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini. Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat, sangat penting untuk mempercepat eliminasi malaria di Indonesia. Jika semua pihak bersinergi, harapan untuk bebas malaria bukanlah mimpi yang mustahil.